Sunday, January 12, 2014

Selalu ada harapan, teruslah bekerja keras (Kisah tentang Esau)

Hari ini bacaan saya mencapai klimaksnya untuk seorang yang bernama Esau...

Bacaan lengkapnya adalah Kejadian 27 : 1 - 40

Coba kita bayangkan peristiwa ini di imajinasi kita sampai posisi terakhir ketika berkat kesulungan telah diberikan kepada Yakub, dan Esau datang dan menyadari kalau adiknya telah mengambil berkat kesulungannya, ketika Esau menangis dengan suara keras dan memohon supaya Ishak memberikan berkat kepada Esau, inilah yang dikatakan Ishak

Kejadian 27:39-40 TB

Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: 


“Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi 
dan jauh dari embun dari langit di atas. 
Engkau akan hidup dari pedangmu dan 
engkau akan menjadi hamba adikmu. 

Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, 
maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.”

Saya sendiri mencoba memahami kejadian-kejadian sebelumnya tentang Esau:
1. Nubuatan dari Tuhan sendiri bahwa anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda (Kej 25:23b)

2. Esau dengan mudahnya menjual hak kesulungannya sampai berani bersumpah tentang itu hanya karena ia lelah dan ingin makanan yang dimasak oleh Yakub (Kej 25: 29-34) Bahkan Alkitab pun mencatat dengan jelas di ayat 34b "Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu"

3. Esau mengambil anak-anak orang Het untuk menjadi istrinya, namun garis bawah ada di ayat Kej 26: 35 "Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka"
Jujur bagian yang ini saya baru sadar sekarang, bahwa Alkitab pun sampai memberi catatan khusus ketika Esau mengambil pasangan hidup yang malah membawa kepedihan bagi orang tuanya. Entah apa yang dilakukan kedua perempuan ini, tapi menjadi pelajaran bagi saya soal memilih pasangan hidup. 

4. Puncaknya adalah ketika Yakub diberkati oleh Ishak setelah bekerjasama dengan Ibunya bagaimana caranya berkat kesulungan itu jatuh kepada Yakub dan akhirnya Ishak memberikan berkat kepada Esau seperti di atas

Setelah membaca semua bagian ini, ya Esau memang memiliki beberapa kesalahan, dan Yakub pun tidak terlepas bersalah dari cara2nya yang tidak baik mengambil hak dan berkat kesulungan Esau, namun saya belajar dari kejujuran Alkitab menyampaikan semuanya ini, yang pastinya setelah kisah ini masih ada peristiwa2 lainnya yang membuat kita lebih memahami "the big picture" dan terutama saya terkesan dengan berkat yang diucapkan Ishak kepada Esau di bagian akhir perikop ini.

saya quote ulang

Kejadian 27:39-40 TB

Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: 


“Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi 
dan jauh dari embun dari langit di atas. 
Engkau akan hidup dari pedangmu dan 
engkau akan menjadi hamba adikmu. 

Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, 
maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.”

Dua kalimat dari berkat itu parah banget kan... ga ada bagus-bagusnya, bikin terpuruk iya. Pas saya baca bagian itu aja, rasanya nyesek banget.. langsung kebayang masa depan yang hancur, muram, dsb

Tapi bagian berikutnya, yang saya tebelin itu, buat saya melek semelek-meleknya.
Itu rasanya seperti di gurun pasir, udah kehilangan semangat untuk hidup karena tidak ada air, tiba2 ada hujan atau mata air yang dapat menghilangkan dahaga yang sangat menyesak di hati.
Ishak memberi berkat itu pasti ucapan dari Tuhan juga kan? nah, jadi Tuhan bilang kalau Esau berusaha sungguh-sungguh, maka Esau akan melemparkan kuk itu dari tengkuknya, yang artinya beban selama ini yang menekan bahunya akan terlepas."

kalo buat saya, itu jadi janji yang manis, yang memberi harapan.
Memang harus disertai kerja keras dan kesungguhan, tapi harapan itu tetap ada

Ini jadi pelajaran bagi saya bahwa Esau saja mendapat pelajaran berharga untuk teruslah bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk dapat melepaskan kuk itu dari tengkuknya, kenapa kita harus berputus asa jika dalam kondisi sulit. 



No comments:

Post a Comment