Monday, January 13, 2014

Pasangan Hidup (versi Abraham-Ishak-Esau)

Bacaan hari ini adalah Kej 28 dan di bagian inilah saya jadi menemukan jawaban saya di hari sebelumnya dan ada pertanyaan baru yang saya tidak paham jawabannya dan jawabannya belum saya temukan di bacaan hari ini.

Jawaban dan pertanyaan ini adalah seputar pasangan hidup bagi Esau..

Sebelum sampai pada kisah Esau, kita mulai dulu dari Kej 24 ketika Abraham meminta hambanya yang paling tua, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya untuk mencarikan istri bagi Ishak dari negeri dimana Abraham berasal dan jangan sekali2 mengambil istri dari antara perempuan Kanaan. Dan hamba itu memenuhi sumpahnya kepada Abraham dan membawa Ribka, anak Betuel, anak laki2 Milka, istri Nahor, Saudara Abraham untuk dipinang bagi Ishak.

Kisah kemudian berlanjut dengan anak yang dimiliki oleh Ishak dan Ribka, Esau dan Yakub
Tidak dicatat apakah Ishak memang meneruskan nasihat untuk tidak mencari istri dari antara perempuan Kanaan kepada dua anaknya seperti yang diaturkan Abraham untuknya, namun yang tercatat berikutnya memang membuat saya ingin tahu mengenai hal ini..

Catatan pertama tentang hal ini adalah
Kej 26 : 34-35 TB
"Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka"

Di sini saya mulai bertanya-tanya, kenapa yah kedua perempuan ini menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka, apakah karena mereka orang Het, yang tinggal di sekeliling mereka. Apakah sebenarnya Ishak dan Ribka berharap Esau dapat menikah dengan kaum bangsanya sama seperti bagaimana rancangan kakeknya?
Semua jawaban sementara saya tahan dahulu, karena memang di bagian ini tidak ada penjelasan lebih soal ini.

Ceritapun berlanjut setelah kejadian Yakub merebut berkat kesulungan yang seharusnya untuk Esau dan karena Esau marah, ia berniat balas dendam dan membunuh Yakub. Jadi Ibunya, Ribka berencana mengirimkan Yakub ke rumah Pamannya, Laban, saudara Ibunya. Nah bagian berikutnya ini menjadi bagian bagaimana Ribka mengirimkan Yakub ke Laban

GEN 27:46 TB
Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: “Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?”

Jadi di sini Ribka mulai menyatakan keengganannya melihat Yakub untuk mengambil seorang istri dari antara perempuan negeri itu dan Ishak pun sangat setuju dan langsung dalam Kej 28, Ishak berpesan pada Yakub untuk jangan mengambil istri dari perempuan Kanaan dan pergi ke rumah saudara Ibunya untuk mengambil isteri di sana. 

Lalu bagian ini yang buat saya menarik dan makin ingin tahu adalah

GEN 28:6 TB
Ketika Esau melihat, bahwa Ishak telah memberkati Yakub dan melepasnya ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ -- pada waktu ia memberkatinya ia telah memesankan kepada Yakub: “Janganlah ambil isteri dari antara perempuan Kanaan” --

GEN 28:8 TB
maka Esau pun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.

Jadi disitulah Esau tahu bahwa perempuan Kanaan tidak disukai oleh ayahnya dan apa yang kemudian Esau lakukan?

GEN 28:9 TB
Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

(saya lalu berpikir mungkin Esau mengambil Mahalat sebagai isteri karena ia adalah keturunan Abraham.. hmmm lalu buat apa? masih misteri)

Dari semua peristiwa ini, saya jadi belajar sesuatu (walaupun kalau seperti puzzle, sepertinya masih banyak bagian yang hilang yang saya tidak pahami dan baru saya akan mengerti setelah saya bertemu langsung dengan Tuhan)

1. Pasangan hidup untuk kita sebaiknya adalah seseorang dengan dasar iman yang sama. Saya tahu pasti ada alasannya kenapa Abraham saat memilihkan isteri untuk Ishak sampai meminta hambanya untuk kembali ke negaranya dan saya juga percaya kalau alasan itu juga alasan yang dikehendaki Tuhan.

2. Pengetahuan Esau yang saya pikir terlambat bahwa perempuan Kanaan tidak disukai oleh ayahnya dan kedua perempuan yang menjadi istrinya bahkan dicatat sampai menimbulkan kepedihan bagi orang tuanya membuat saya memang bertanya-tanya, apakah Esau tahu siapa sebaiknya yang menjadi pasangan hidupnya. Apa yang tertulis memang tidak terlalu jelas, namun pelajaran yang diambil untuk saat ini adalah orang tua dapat memberikan nasihat kepada anak-anaknya tentang pentingnya memilih pasangan hidup yang seiman dan sepadan sehingga jangan sampai anaknya mengambil keputusan yang salah dan baru diketahui setelahnya seperti ayat yang kita baca di atas.

Saya menyadari bahwa apa yang saya pikirkan ini pastinya hanya kecil sekali dibandingkan dengan maksud Tuhan sebenarnya. Saya hanya bisa berdoa supaya saya bisa belajar Firman-Nya dan mengerti maksudnya dengan lebih baik lagi. Saya juga berdoa ada rekan-rekan yang bisa membantu supaya kita bersama2 memahami bagian ini karena saya percaya hal2 ini dituliskan begitu detilnya sehingga pasti bukan untuk menjadi fakta saja, tapi menjadi pelajaran bagi hidup kita sekarang dan selamanya

Tuhan memberkati

No comments:

Post a Comment