Sunday, August 17, 2014

Kemerdekaan dari rasa marah (Belajar dari Yusuf)

Saya rasa tidak ada yang kebetulan ketika hari ini di ibadah minggu dibahas mengenai Yusuf saat mengakui dirinya di hadapan saudara-saudaranya. Ini membuat saya ingin menulis bagian ini dalam blog ini setelah sekian lama blog ini berdiam diri hehehe

Bagian Alkitab yang diambil:
Kejadian 45 : 1-15

Saat membaca bagian perikop ini, hal pertama yang menyentil hati saya adalah ayat 4b - 5

Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. u  45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati v  dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, w  sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku 1  mendahului kamu. x 

Saat membaca kalimat ini, saya coba bayangkan perjalanan hidup Yusuf.
Yusuf tuh anak pertama dari istri yang paling disayang Yakub, Rachel. Dikisahkan di Alkitab bahwa sejak muda, 17 tahun ia sudah biasa menggembalakan domba. Ia adalah seorang pengadu tentang saudara-saudaranya kepada ayahnya. Anak yang paling dikasihi oleh Yakub dan Yakub menandakannya dengan membuat sebuah jubah yang maha indah (dicatat di Alkitab maha indah, jadi mestinya kita kebayang betapa kebencian mulai bertumbuh dalam diri saudara-saudaranya dan mulailah sikap tidak baik kepada dirinya). Puncaknya adalah ketika Yusuf bermimpi bahwa dia akan menjadi pemimpin dari semua saudaranya. Memang bukan salah Yusuf kalau ia bermimpi seperti itu, namun dalam hubungan bersaudara, semua rentetan peristiwa ini memperburuk hubungan persaudaraan antara Yusuf dan saudara-saudaranya.

Karena tidak diceritakan di Alkitab, saya tidak tahu apakah Yusuf sadar bahwa dia dalam keadaan yang tidak aman dalam keluarga itu? Mungkin dia tau, tapi tidak mau mengindahkannya. Entahlah.

Namun cerita berikutnya adalah kita melihat Yusuf tetap bersikap biasa dan ketika ayahnya menyuruh dia untuk melihat keadaan kakak-kakaknya, ia pun menurut perintah ayahnya dan melakukan tugasnya
Yang ia tidak sadari bahwa dari jauh, ketika ia sudah bisa dilihat saudaranya, Alkitab mencatat kalau mereka sudah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Bayangkan saat ini, kalau ada keluarga yang bermufakat membunuh adiknya sendiri... Miris banget kan.. Tak terbayangkan kebencian yang disimpan dalam hati saudara-saudaranya sehingga mereka bisa bermufakat untuk membunuh... Walaupun Kakaknya Ruben berusaha menyelamatkannya dengan membuat skenario lain, tapi ia tidak cukup berkuasa mencegah apa yang akhirnya saudara-saudara lain lakukan merusak skenario yang ia susun

Singkat cerita, ia dijual sebagai budak ke tanah Mesir. Saya pikir sebagai manusia yang punya perasaan, tentunya Yusuf sangat marah dengan saudara-saudaranya karena menjual dirinya namun apa daya, dia sendiri dan dipaksa dijual oleh 9 saudara lainnya. Dia punya pilihan untuk menyimpan kebencian untuk saudara-saudaranya. Tapi saat itu belum diceritakan apa tindakannya. Yang kita tahu bahwa ia 'terpaksa' mengikuti rencana itu sampai akhirnya bekerja di rumah Potifar, pegawai istana Firaun

Kehidupan baru dimulai sebagai budak dan ia pun mulai bekerja di rumah Potifar. Alkitab mencatat bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Disitulah point pertama yang saya mulai tangkap. Yusuf walaupun kesannya di awal adalah anak kesayangan, tapi dia adalah anak yang punya hubungan baik dengan Tuhan, mungkin didikan ayah dan ibunya membantu dia untuk tetap punya hubungan dengan Tuhan walaupun dia punya segala alasan untuk marah kepada Tuhan membiarkan hal itu terjadi padanya. Mungkin kita berkata, ini baru satu ujian hidup.. mungkin dia masih bisa berserah pada Tuhan... mari kita lihat babak berikutnya

Karena disertai Tuhan, ia berhasil sehingga ia menjadi orang kepercayaan Potifar. Namun mulai masalah baru, karena ia manis sikap dan elok parasnya, istri Potifar pun tertarik kepadanya dan berusaha menggoda dia. Disinilah point kedua yang saya tangkap. Tidak hanya hubungan yang baik, dia pun paham isi Firman Tuhan dan berusaha hidup kudus di hadapan Tuhan. Melayani godaan istri Potifar adalah dosa bagi Tuhan dan ia tidak mau itu terjadi. Alkitab mencatat "Walaupun dari hari ke hari" yang berarti godaan itu terus menerus datang, sedikitpun Yusuf tidak bergeming. Konsistensinya untuk taat pada Tuhan itu sesuatu yang pastinya tidak mudah tapi dia taat.

Akhirnya istri Potifar nekad dan memaksa Yusuf namun Yusuf tau dalam keadaan terdesak, pilihannya adalah lari dengan meninggalkan jubahnya yang akhirnya dipakai jadi senjata yang digunakan untuk membuat tuduhan palsu untuk membuat hidupnya yang lebih baik ini kembali terpuruk.

Masuklah Yusuf di babak baru kehidupannya, masuk penjara. Saya pikir Yusuf pasti berpikir dijual jadi budak itu sudah yang paling buruk pernah terjadi dalam hidupnya. tidak pernah terpikir bahwa sebagai budak, dia malah dijebloskan ke penjara untuk sesuatu kejahatan yang dia tidak buat. Yes, that's life. Terkadang tidak perlu kita cari tahu kenapa, tapi jalani saja hidup ini. Bertanya-tanya kenapa hidup kita seperti ini, pastinya tidak akan membuat kita maju. Dan kita lihat dalam kehidupan Yusuf, sekali lagi dengan penyertaan Tuhan, ia menjadi kesayangan dari kepala penjara. Kualitas karakter yang konsisten dalam diri Yusuf terlihat dalam kisah ini dan membuat kita sadar, kondisi apapun tidak bisa membuat seseorang menjadi buruk jika orang tersebut bersandar pada penciptanya.

Satu kualitas karakter lagi yang saya lihat, bahwa Yusuf adalah pekerja keras. Setiap dia ditempatkan di kondisi apapun, dia diberi kepercayaan untuk bekerja dan pekerjaannya pun berhasil karena dia bekerja dengan bertanggung jawab dan tak perlu diawasi lagi.

Setelah itu terjadilah peristiwa dimana juru minuman dan juru roti Raja masuk penjara dan bermimpi saat di dalam penjara. Yusuf dengan pertolongan Tuhan mampu mengartikan mimpi tersebut dan kejadianlah seperti arti mimpinya itu. Juru minuman dibebaskan dan juru roti digantung. Saat mengartikan, Yusuf sempat bilang kepada juru minuman, tolong ingat saya kalau kamu sudah kembali pada posisimu dan ceritakan peristiwa hidup Yusuf pada Firaun sehingga dia bisa dibebaskan.
Alih-alih juru minuman cerita pada Raja, Alkitab mencatat bahwa ia malah dilupakan oleh juru minuman itu

Sampai semua peristiwa ini, Yusuf punya sejuta alasan untuk membenci hidup ini. Yusuf punya alasan untuk marah kepada Tuhan kenapa membiarkan hidupnya seperti 'dipermainkan'. Tapi kita melihat kembali kualitas karakter Yusuf, tidak ada sedikitpun Yusuf dicatat untuk melakukan sesuatu yang mengecewakan. Dia taat dan menjalani kehidupan seperti yang direncanakan Tuhan dengan sabar.

Alkitab mencatat dua tahun setelah peristiwa juru minum, yang artinya dua tahun tanpa kabar pasti, harus tetap di penjara tanpa jelas kapan bisa bebas. Sampai datang peristiwa mimpilah Firaun. Saat itulah juru minuman sadar kalau dia melupakan janjinya kepada Yusuf dan menceritakan kepada Firaun perihal Yusuf.
Singkat cerita, Yusuf menceritakan arti mimpi dengan pertolongan Tuhan, lalu diangkat menjadi penguasa Mesir untuk menolong Mesir lepas dari bencana kelaparan yang akan terjadi selama 7 tahun.

Sampailah kita di kejadian 45: 4b - 5
 Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. u  45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati v  dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, w  sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku 1  mendahului kamu. x 

Dari kata-kata Yusuf, kita belajar bahwa Yusuf sudah merdeka dari rasa benci. karena hubungan baik dengan Tuhan, ia tidak membiarkan situasi hidupnya menumbuhkan rasa kebencian dan merusak hidupnya. Sebaliknya dia berserah pada Tuhan dan menjalani setiap tahap hidupnya walaupun dia tidak tahu ujung jalan hidupnya seperti apa. Dan betul seperti yang dijanjikan Tuhan, segala sesuatu indah pada waktunya selama kita setia taat akan jalan Tuhan. Ia pun akhirnya tau bahwa segala pergumulan hidupnya yang sulit itu untuk sebuah tugas yang besar dari Tuhan, menyelamatkan bangsa Israel dari bencana kelaparan.

Pelajaran buat saya:
Yusuf adalah teladan bagi saya.
Jalan hidup kita mungkin tidak kita pahami, tapi mau ga kita coba untuk taat dan jalani hari demi hari. Saya tidak akan bilang akan mudah, Yusuf aja seperti itu, tapi paling tidak kita akan bisa melakukannya asalkan kita bersama Tuhan melakukannya. Ambillah pelajaran dalam setiap babak kehidupan kita, lama-lama kita akan bisa melihat rencana Tuhan dalam hidup kita. 

Dirgahayu Indonesiaku
Kita harus merdeka dari hal-hal yang buruk di sekeliling kita

God is too wise to be mistaken
God is too good to be unkind
So when you don't understand
When you can't see His plan
When you can't trace His Hands
Trust His Heart.....

Monday, January 13, 2014

Pasangan Hidup (versi Abraham-Ishak-Esau)

Bacaan hari ini adalah Kej 28 dan di bagian inilah saya jadi menemukan jawaban saya di hari sebelumnya dan ada pertanyaan baru yang saya tidak paham jawabannya dan jawabannya belum saya temukan di bacaan hari ini.

Jawaban dan pertanyaan ini adalah seputar pasangan hidup bagi Esau..

Sebelum sampai pada kisah Esau, kita mulai dulu dari Kej 24 ketika Abraham meminta hambanya yang paling tua, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya untuk mencarikan istri bagi Ishak dari negeri dimana Abraham berasal dan jangan sekali2 mengambil istri dari antara perempuan Kanaan. Dan hamba itu memenuhi sumpahnya kepada Abraham dan membawa Ribka, anak Betuel, anak laki2 Milka, istri Nahor, Saudara Abraham untuk dipinang bagi Ishak.

Kisah kemudian berlanjut dengan anak yang dimiliki oleh Ishak dan Ribka, Esau dan Yakub
Tidak dicatat apakah Ishak memang meneruskan nasihat untuk tidak mencari istri dari antara perempuan Kanaan kepada dua anaknya seperti yang diaturkan Abraham untuknya, namun yang tercatat berikutnya memang membuat saya ingin tahu mengenai hal ini..

Catatan pertama tentang hal ini adalah
Kej 26 : 34-35 TB
"Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka"

Di sini saya mulai bertanya-tanya, kenapa yah kedua perempuan ini menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka, apakah karena mereka orang Het, yang tinggal di sekeliling mereka. Apakah sebenarnya Ishak dan Ribka berharap Esau dapat menikah dengan kaum bangsanya sama seperti bagaimana rancangan kakeknya?
Semua jawaban sementara saya tahan dahulu, karena memang di bagian ini tidak ada penjelasan lebih soal ini.

Ceritapun berlanjut setelah kejadian Yakub merebut berkat kesulungan yang seharusnya untuk Esau dan karena Esau marah, ia berniat balas dendam dan membunuh Yakub. Jadi Ibunya, Ribka berencana mengirimkan Yakub ke rumah Pamannya, Laban, saudara Ibunya. Nah bagian berikutnya ini menjadi bagian bagaimana Ribka mengirimkan Yakub ke Laban

GEN 27:46 TB
Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: “Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?”

Jadi di sini Ribka mulai menyatakan keengganannya melihat Yakub untuk mengambil seorang istri dari antara perempuan negeri itu dan Ishak pun sangat setuju dan langsung dalam Kej 28, Ishak berpesan pada Yakub untuk jangan mengambil istri dari perempuan Kanaan dan pergi ke rumah saudara Ibunya untuk mengambil isteri di sana. 

Lalu bagian ini yang buat saya menarik dan makin ingin tahu adalah

GEN 28:6 TB
Ketika Esau melihat, bahwa Ishak telah memberkati Yakub dan melepasnya ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ -- pada waktu ia memberkatinya ia telah memesankan kepada Yakub: “Janganlah ambil isteri dari antara perempuan Kanaan” --

GEN 28:8 TB
maka Esau pun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.

Jadi disitulah Esau tahu bahwa perempuan Kanaan tidak disukai oleh ayahnya dan apa yang kemudian Esau lakukan?

GEN 28:9 TB
Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

(saya lalu berpikir mungkin Esau mengambil Mahalat sebagai isteri karena ia adalah keturunan Abraham.. hmmm lalu buat apa? masih misteri)

Dari semua peristiwa ini, saya jadi belajar sesuatu (walaupun kalau seperti puzzle, sepertinya masih banyak bagian yang hilang yang saya tidak pahami dan baru saya akan mengerti setelah saya bertemu langsung dengan Tuhan)

1. Pasangan hidup untuk kita sebaiknya adalah seseorang dengan dasar iman yang sama. Saya tahu pasti ada alasannya kenapa Abraham saat memilihkan isteri untuk Ishak sampai meminta hambanya untuk kembali ke negaranya dan saya juga percaya kalau alasan itu juga alasan yang dikehendaki Tuhan.

2. Pengetahuan Esau yang saya pikir terlambat bahwa perempuan Kanaan tidak disukai oleh ayahnya dan kedua perempuan yang menjadi istrinya bahkan dicatat sampai menimbulkan kepedihan bagi orang tuanya membuat saya memang bertanya-tanya, apakah Esau tahu siapa sebaiknya yang menjadi pasangan hidupnya. Apa yang tertulis memang tidak terlalu jelas, namun pelajaran yang diambil untuk saat ini adalah orang tua dapat memberikan nasihat kepada anak-anaknya tentang pentingnya memilih pasangan hidup yang seiman dan sepadan sehingga jangan sampai anaknya mengambil keputusan yang salah dan baru diketahui setelahnya seperti ayat yang kita baca di atas.

Saya menyadari bahwa apa yang saya pikirkan ini pastinya hanya kecil sekali dibandingkan dengan maksud Tuhan sebenarnya. Saya hanya bisa berdoa supaya saya bisa belajar Firman-Nya dan mengerti maksudnya dengan lebih baik lagi. Saya juga berdoa ada rekan-rekan yang bisa membantu supaya kita bersama2 memahami bagian ini karena saya percaya hal2 ini dituliskan begitu detilnya sehingga pasti bukan untuk menjadi fakta saja, tapi menjadi pelajaran bagi hidup kita sekarang dan selamanya

Tuhan memberkati

Sunday, January 12, 2014

Selalu ada harapan, teruslah bekerja keras (Kisah tentang Esau)

Hari ini bacaan saya mencapai klimaksnya untuk seorang yang bernama Esau...

Bacaan lengkapnya adalah Kejadian 27 : 1 - 40

Coba kita bayangkan peristiwa ini di imajinasi kita sampai posisi terakhir ketika berkat kesulungan telah diberikan kepada Yakub, dan Esau datang dan menyadari kalau adiknya telah mengambil berkat kesulungannya, ketika Esau menangis dengan suara keras dan memohon supaya Ishak memberikan berkat kepada Esau, inilah yang dikatakan Ishak

Kejadian 27:39-40 TB

Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: 


“Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi 
dan jauh dari embun dari langit di atas. 
Engkau akan hidup dari pedangmu dan 
engkau akan menjadi hamba adikmu. 

Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, 
maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.”

Saya sendiri mencoba memahami kejadian-kejadian sebelumnya tentang Esau:
1. Nubuatan dari Tuhan sendiri bahwa anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda (Kej 25:23b)

2. Esau dengan mudahnya menjual hak kesulungannya sampai berani bersumpah tentang itu hanya karena ia lelah dan ingin makanan yang dimasak oleh Yakub (Kej 25: 29-34) Bahkan Alkitab pun mencatat dengan jelas di ayat 34b "Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu"

3. Esau mengambil anak-anak orang Het untuk menjadi istrinya, namun garis bawah ada di ayat Kej 26: 35 "Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka"
Jujur bagian yang ini saya baru sadar sekarang, bahwa Alkitab pun sampai memberi catatan khusus ketika Esau mengambil pasangan hidup yang malah membawa kepedihan bagi orang tuanya. Entah apa yang dilakukan kedua perempuan ini, tapi menjadi pelajaran bagi saya soal memilih pasangan hidup. 

4. Puncaknya adalah ketika Yakub diberkati oleh Ishak setelah bekerjasama dengan Ibunya bagaimana caranya berkat kesulungan itu jatuh kepada Yakub dan akhirnya Ishak memberikan berkat kepada Esau seperti di atas

Setelah membaca semua bagian ini, ya Esau memang memiliki beberapa kesalahan, dan Yakub pun tidak terlepas bersalah dari cara2nya yang tidak baik mengambil hak dan berkat kesulungan Esau, namun saya belajar dari kejujuran Alkitab menyampaikan semuanya ini, yang pastinya setelah kisah ini masih ada peristiwa2 lainnya yang membuat kita lebih memahami "the big picture" dan terutama saya terkesan dengan berkat yang diucapkan Ishak kepada Esau di bagian akhir perikop ini.

saya quote ulang

Kejadian 27:39-40 TB

Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: 


“Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi 
dan jauh dari embun dari langit di atas. 
Engkau akan hidup dari pedangmu dan 
engkau akan menjadi hamba adikmu. 

Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, 
maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.”

Dua kalimat dari berkat itu parah banget kan... ga ada bagus-bagusnya, bikin terpuruk iya. Pas saya baca bagian itu aja, rasanya nyesek banget.. langsung kebayang masa depan yang hancur, muram, dsb

Tapi bagian berikutnya, yang saya tebelin itu, buat saya melek semelek-meleknya.
Itu rasanya seperti di gurun pasir, udah kehilangan semangat untuk hidup karena tidak ada air, tiba2 ada hujan atau mata air yang dapat menghilangkan dahaga yang sangat menyesak di hati.
Ishak memberi berkat itu pasti ucapan dari Tuhan juga kan? nah, jadi Tuhan bilang kalau Esau berusaha sungguh-sungguh, maka Esau akan melemparkan kuk itu dari tengkuknya, yang artinya beban selama ini yang menekan bahunya akan terlepas."

kalo buat saya, itu jadi janji yang manis, yang memberi harapan.
Memang harus disertai kerja keras dan kesungguhan, tapi harapan itu tetap ada

Ini jadi pelajaran bagi saya bahwa Esau saja mendapat pelajaran berharga untuk teruslah bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk dapat melepaskan kuk itu dari tengkuknya, kenapa kita harus berputus asa jika dalam kondisi sulit. 



Pembukaan... (Opening)

Salah satu resolusi gw tahun 2014 ini adalah tekad menyelesaikan membaca Alkitab selama 1 tahun.
Resolusi yang ga pernah gw genapin sampai selesai di tahun-tahun sebelumnya.

Tapi sepanjang tahun 2013 kemarin, gw baru sadar kalau banyak banget bagian Alkitab yang sebenarnya adalah nasihat hidup paling abadi sepanjang masa dan itu ditulis oleh Tuhan kita sendiri melalui hamba-Nya
Dan akan lebih seru lagi pastinya kalau bisa baca secara urut sehingga tahu sejarah hidup manusia dari Kejadian sampai Wahyu....

Nah, kalo gw sering baca novel2 bagus, buku2 kepemimpinan bagus, nah kenapa gw ga mulai dari buku dasar yang seharusnya jadi pegangan hidup gw kan?

Gw mulai perjalanan ini dengan menggunakan One Year Bible yang diprogram oleh Program Bible dari You Version.com. karena caranya sangat mudah, tinggal gw open program membacanya dan ikutin deh bagian2 Alkitab yang jadi jatah 1 hari. Simple and easy... Dan bersyukur 12 hari ini gw bisa lakukan teratur dan semoga betul2 kesampean deh resolusi yang satu ini... (malu juga kalo ga berhasil juga... mohon doanya)

Kenapa gw jadi pengen buat blog soal itu?
karena gw mulai nemuin beberapa hal baru setelah gw membacanya. ada hal2 yang menggelitik rasa ingin tahu gw sama seperti kalau gw baca buku2 novel or kepemimpinan or lainnya yg gw baca. dan yang pasti nasihat yang diberikan itu jauh lebih lama daripada semua buku2 itu... makanya gw ga mungkin simpen apa yg gw dapat itu sendirian, pastinya gw pengen banyak orang bisa dapat nasihat-nasihat hidup itu

gw sih berharap ini bisa bermanfaat yah buat yang membacanya sama seperti gw dapat manfaat dari perjalanan gw membaca Alkitab ini

Tuhan memberkati

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

One of my resolution in 2014 is my determination to finish reading Bible in one year
this is the resolution I never finished in the years before, so I'm very determined to it.

Why, during 2013 I just realized that many parts of the Bible is the eternal life advice for mankind and it is written by our God through His servants all the years.
And if we can read it in sequence, what a great journey we would have because we are reading the long history of mankind from Genesis to Revelation.

Because lately, I love to read good novel, good leadership book, ets, why I have not yet started the basic book that should become my foundation in life?

So I start this journey by using One Year Bible from Bible App from YouVersiondotcom because it is very simple and easy, I just click the program and then they showed which part of the Bible I should read, then I just followed one reading to another.. I'm glad I am able to continue in these 12 days and I hope I can doi it regularly until the program is finished (I hope you would pray for me too)

Next question, why suddenly I want to make a blog about it?
Because during these 12 days, I found new lessons I never thought before, some interesting things that makes me wonder or question or even just want to share because it is soooo beautiful
and one thing for sure, if there's lesson for life, the verses is the advice that has been given loooong time ago and if it's still work until now, isn't it amazing. and for that, I can't keep it for my self, I have to share it so more people will know and learn and do what it said.

I do really hope that this is will be a good benefit to anyone who read it, like I do
God bless you all